MAKALAH
MEMBUAT TENTANG PERMASALAHAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PERUSAHAAN ALFAMART
DOSEN
PEMBIMBING : CHARISMA AYU
PRAMUDITHA,M.HRM
Dibuat Oleh :
Nama : Tia Triputri Agustina
Kelas : MJ 42
Jurusan : Manajemen (S1)
NPM : 1620200025
MATA KULIAH :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA LANJUTAN
STIE MULTI DATA PALEMBANG
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat, rahmat, dan karunia yang diberikan-Nya, saya dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalahan Retail di Perusahaan Alfamart”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan di STIE Multi Data Palembang.
Dengan segala keterbatasan, saya sepenuhnya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam
pembahasan maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari
semua pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini.
Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Palembang,7
April 2018
Tia
Triputri Agustina
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir bisnis mini market berkembang
pesat, baik yang bersifat waralaba maupun lokal. Fasilitas belanja yang lebih
baik, variasi produk yang sangat banyak, dan harga yang kompetitif adalah
gambaran keunggulan mini market. Konsumen tentunya sangat diuntungkan, sehingga,
tidaklah mengherankan orang-orang langsung tertarik pada model toko ini. Di
sisi lain, keberadaan mini market pun secara perlahan tapi pasti bisa menggilas
keberadaan pedagang konvensional.
Di
masa yang sangat erat dalam dunia pemasaran dibutuhkan suatu cara yang dapat
memperoleh mutu dalam meraih pangsa pasar. Semakin menjamurnya bisnis waralaba
di Indonesia dewasa sekarang ini, menunjukan semakin banyak masyarakat memilih
untuk berbelanja di tempat yang nyaman, bersih dan juga pelayanan yang baik. Salah
satunya adalah Alfamart, yaitu sebuah waralaba minimarket yang menyediakan
produk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Melihat dari besarnya kesempatan
bisnis dalam meraih pasar di bidang penjualan produk kebutuhan sehari-hari
tersebut dan juga adanya persaingan yang ketat dengan waralaba sejenis, maka
diperlukan strategi bersaing, khususnya di bidang pemasaran tepat. Mengingat
tempat/lokasi strategis yang mungkin menjadi salah satu yang dapat menentukan
bisnis tersebut, agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan tercapai
dengan optimal. Dengan dasar alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui
lebih dalam tentang strategi pemasaran Alfamart dalam penjualan dan promosi
produk-produknya. Dan untuk maksud alasan tersebut maka penulis ingin melakukan
penulisan ilmiah yang akan di beri judul dengan nama: “STRATEGI MEMENANGKAN
PASAR LOKAL DAN PASAR GLOBAL BAGI ALFAMART ‘’
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah strategi pemasaran lokal dan
global yang diterapkan Alfamart untuk menarik konsumen ?
2.
Faktor apa saja yang menyebabkan ancaman bagi produk Alfamart dalam pemasaran
?
1.3 TUJUAN
1.Untuk
mengetahui strategi pemasaran lokal dan global yang diterapkan Alfamart
2.Untuk
mengetahui faktor dan ancaman yang dihadapi Alfamart dalam melakukan promosi
penjualan dan pemasarannya.
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Usaha
Eceran/Ritel
Kata Ritel berasal dari
bahasa perancis, ‘retailler’ , yang berarti memotong atau memecahkan sesuatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Eceran berarti secara satu-satu;
sedikit-sedikit (tentang penjualan atau pembelian barang); ketengan. Usaha
eceran/ritel adalah semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan atau pembelian
barang, jasa ataupun keduanya secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung
kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi, keluarga, ataupun rumah
tangga dan bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).
Usaha eceran atau ritel
tidak hanya terbatas pada penjualan barang, seperti sabun, minuman, ataupun
deterjen, tetapi juga layanan jasa seperti jasa potong rambut, ataupun
penyewaan mobil.
Usaha eceran/ritel pun
tidak harus selalu di lakukan di toko, tapi juga bisa dilakukan melalui telepon
atau internet, disebut juga dengan eceran/ritel non-toko.
Secara garis besar, usaha
ritel yang berfokus pada penjualan barang sehari-hari terbagi dua, yaitu usaha
ritel tradisional dan usaha ritel modern.
Ciri-ciri usaha ritel
tradisional adalah sederhana, tempatnya tidak terlalu luas, barang yang dijual
tidak terlalu banyak jenisnya, sistem pengelolaan / manajemennya masih
sederhana, tidakmenawarkan kenyamanan berbelanja dan masih ada proses
tawar-menawar harga dengan pedagang, serta produk yang dijual tidak
dipajang secara terbuka sehingga pelanggan tidak mengetahui apakah peritel
memiliki barang yang dicari atau tidak.
Sedangkan usaha ritel
modern adalah sebaliknya, menawarkan tempat yang luas, barang yang
dijual banyak jenisnya, sistem manajemen terkelola dengan baik, menawarkan
kenyamanan berbelanja, harga jual sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada
proses tawar-menawar dan adanya sistem swalayan / pelayanan mandiri, serta
pemajangan produk pada rak terbuka sehingga pelanggan bisa melihat,
memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk
membeli.
2.2
Pemasaran Lokal
Perusahaan
tidak dapat berhubungan dengan semua pelanggannya di pasar yang besar, luas,
atau beragam. Tetapi mereka dapat membagi pasar seperti itu menjadi kelompok
konsumen atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan berbeda. Kemudian
perusahaan harus mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayani dengan
efektif. Keputusan ini memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen
dan pemikiran strategis yang seksama. Untuk mengembangkan rencana pemasaran
terbaik, manajer harus memahami apa yang membuat setiap segmen unik dan
berbeda.
2.2.1 Pengertian Pasar Lokal
Pasar Lokal adalah Pasar Dalam Negeri meliputi hampir seluruh
Indonesia yang meliputi Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan
Jakarta, serta di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian
Jaya.
2.3 Pemasaran Global
Pemasaran global adalah pemasaran
berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak
terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam
mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan
oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin
berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut
semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju.
2.3.1 Hal yang mendorong dan menghambat pemasaran global
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh
dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
1. Hal yang mendorong di antaranya adalah : - kebutuhan dan keinginan pasar - teknologi -
perbaikan transportasi - biaya - kualitas - perdamaian global - pertumbuhan
ekonomi dunia - mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global
2. Hal yang menghambat : - perbedaan pasar -
kecadokan manajemen - budaya organisasi - kendali nasional
2.4 Strategi
Definisi strategi menurut Kotler (2008:25)
adalah sebagai berikut:
Strategi adalah proses manajerial untuk
mengembangkan dan menjaga keserasian antara tujuan perusahaan, sumber daya
perusahaan, dan peluang pasar yang terus berubah, dengan tujuan untuk membentuk
dan menyesuaikan usaha perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga bisa
mencapai keuntungan dan tingkat pertumbuhan yang menguntungkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Alfamart
Semula
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bernama PT Alfa Mitramart Utama yang
didirikan tanggal 22 Februari 1989. Kala itu pemegang saham perusahan adalah PT
Alfa Retailindo Tbk (51%) dan PT Lancar Distrindo (49%). Namun sejak 1
Agustus 2002 memakai nama Sumber Alfaria Trijaya setelah beralih pemegang saham
menjadi PT HM Sampoerna Tbk (70%) dan PT Sigmantara Alfindo (30%).
Perusahaan
yang berkantor di Jl. M.H. Thamrin No. 9, Tangerang ini memulai usaha
komersilanya pada 1989 dalam bidang perdagangan rokok. Namun sejak tahun
2002, Alfamart bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk
konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama “Alfamart” yang
berlokasi dibeberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang, Bekasi, Bandung,
Surabaya, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang dan Bali.
Jaringan
minimarket perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen
rokok raksasa, HM Sampoerna ini terdiri dari minimarket milik sendiri dan
minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah minimarket milik
sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798
(2009) dari 592 (2008).
Pada
tanggal 31 Desember 2008, Alfamart memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk melakukan
penawaran umum perdana sebanyak 343,177 juta saham dengan nilai nominal Rp100
per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Di mana harga
penawaran perdana dipatok sebesar Rp 395 per saham. Pada tanggal 15 Januari
2009, seluruh saham Alfamart telah dicatatkan di BEI.
Patut
dicatat, Alfamart adalah perusahaan pertama yang berkukuh turun ke lantai bursa
saat korporasi lainnya memilih untuk menunda atau bahkan membatalkan IPO, pada
tahun 2009. Bahkan di industri retail, Alfamart adalah perusahaan minimarket
pertama yang melakukan aksi korporasi ini. Dengan kata lain, Alfamart merupakan
minimarket pertama di Indonesia yang go public.
3.2 Menerapkan strategi pemasaran lokal
Minimarket
Alfamart mempunyai jaringan lokasi yang menjangkau setiap kecamatan, khususnya
di pulau Jawa, pulau Bali dan provinsi Lampung. Jumlah gerai minimarket
Alfamart saat ini telah mencapai 3.194 gerai dengan kantor cabang dan
Distribution Center (DC) sebanyak 12 buah yang berlokasi di beberapa tempat
di Tangerang, Lampung, Cileungsi, Bandung, Cirebon, Semarang, Cilacap, Malang
dan Surabaya.
Keberadaan
lokasi minimarket Alfamart yang berlokasi hampir di setiap wilayah kecamatan
bertujuan untuk mendekati konsumen, dimana keunggulan dari minimarket
Alfamart adalah lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan fungsi dari
kantor cabang dan DC adalah untuk mempermudah pengawasan dan distribusi barang
bagi minimarket.
Bergerak
melalui format minimarket , Alfamart menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari
dan kebutuhan rumah tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu
dan makanan/minuman, permen, rokok serta barang personal care , private
label maupun housebrand.
Dalam
menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang digunakan dan
telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag
menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai
Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat
fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan strategi
tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan
sebagaicompetitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya
pada penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan
tidak lebih dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga
perspektif berikut:
1) Geografis
: area
perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran
2) Demografis
: ibu rumah tangga, anak-anak,
kelas ekonomi
menengah
3) Psikografis
: kenyamanan,
pelayanan yang ramah,tempat bersih
3.3
Menerapkan strategi pemasaran global
Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa
ini menuntut pihak manajemen suatu perusahaan untuk menggunakan strategi
pemasaran yang tepat bagi produk atau jasa layanan yang dijualnya. Pihak
perusahaan harus mengamati kondisi persaingan bisnis yang selalu berkembang
atau berubah setiap saatnya. Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik
secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini
produk mencapai tujuannya.
Dalam hal ini Alfamart telah berekspansi ke
luar negeri yaitu ke negeri Filiphina. Negara tersebut dianggap cocok untuk melebarkan
sayap bagi Alfamart dikarenakan kondisi sosial maupun budaya yang dirasa mirip
dengan keadaan yang ada di Indonesia.
Pada tahun ini perkembangan toko Alfamart
sudah mencapai 20 gerai , ini merupakan langkah yang baik yang diambil agar
pihak manajemen dapat mendapat keuntungan yang lebih. Diharapkan juga dapat
memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai yang ada di Filiphina.
3.4
Strategi promosi Alfamart
Sedangkan
strategi yang diterapkan di Alfamart adalah
1.Terus
memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia,
memperluas jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam, pengembangan
distribution center, memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan prima,
2.Mengedepankan
aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis, pemanfaatan jaringan gerai
perseroan, hubungan yang baik dengan mitra bisnis perseroan, peningkatan
pelaksanaan tanggung jawab sosial (corporate social responbility) dan
perencanaan keuangan yang matang.
Kesuksesan
Alfamarat sangat dipengaruhi oleh kepuasaan konsumen, dimana jika kepuasan
konsumen telah terpenuhi maka akan tercipta konsumen yang loyal terhadap
Alfamart. Inti kepuasaan konsumen untuk industri retail seperti Alfamart
terletak pada produk dan pelayanan.
3.
Produk yang dijual oleh Alfamart yang ada harus melalui proses pengawasan dan
seleksi yang terjamin, karena setiap produk dari pemasok harus melalui
proses checking dan packing di gudang kantor cabang, yang
selanjutnya didistribusikan ke gerai minimarket Alfamart.
Dalam
hal pelayanan pada gerai minimarket Alfamart,menerapkan sistem yang terstandar
mulai dari proses rekuitmen, pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia,
sehingga Alfamart mendapatkan karyawan yang berkualitas dan dapat memberikan
pelayanan yang baik terhadap konsumen. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala
hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang
tertinggi.
4.
Alfamart juga menggunakan media cetak atau media elektronik sebagai sarana
komunikasi khususnya untuk program-program promosi. Alfamart juga menggunakan
media luar ruang serta melalui beberapa sponsorship event. Selain itu,
gerai minimarket Alfamart tersedia banner, flyer dan papan
petunjuk yang memberikan informasi mengenai promosi. Ketersediaan pamflet
dan catalog yang berisikan informasi mengenai daftar produk yang
sedang promosi dan discount. Catalog dan pamflet secara regular dievaluasi
untuk memperkirakan tingkat efektivitasnya serta relevansi konsep dan sisinya
terhadap situasi pasar dan tren konsumen yang sedang berlangsung.
3.5
Ancaman yang dihadapi oleh Alfamart
Dalam kasus dilapangan ditemukan bahwa jika dibukanya
suatu gerai Alfamart maka selang 1-2 bulan akan dibuka juga gerai Indomaret
yang tidak jauh dari gerai Alfamart sekitar 200-350 meter.
Pelayanan juga perlu ditingkatkan ,jika melihat konsumen
merasa kebingungan,meminta bantuan atau bertanya tentang suatu produk maka
karyawan harus tanggap menerangkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Karyawan
dituntut mempunyai product knowledge yang baik agar konsumen merasa puas
terhadap pelayanan yang diberikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Alfamart dalam menjalankan strategi bisnis dalam
meraih pasar lokal telah berhasil menerapkan manajemen yang baik telihat di setiap wilayah kecamatan bertujuan untuk
mendekati konsumen, dimana keunggulan dari minimarket Alfamart adalah
lokasi yang dekat dengan pemukiman. Sedangkan fungsi dari kantor cabang dan DC
adalah untuk mempermudah pengawasan dan distribusi barang bagi minimarket.
Dalam
menghadapi persaingan industri retail, beberapa strategi yang digunakan dan
telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag
menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai
Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat
fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya.
Di pasar global Alfamart telah mengembangkan
ekspansi pasar hingga ke negara Filiphina . Negara tersebut dianggap cocok oleh
perusahaan karena kondisi social ,budaya dan perilaku konsumen dianggap mirip
dengan yang ada di Indonesia.
Namun terdapat ancaman yang dihadapi oleh Alfamart
yakni pesaing terbesarnya adalah Indomaret. Persaingan 2 pesetru abadi ini
dalam memenangkan pasar yang ada,keduanya bersaing dengan mengeluarkan waralaba
hanya semata untuk memperluas jangkauan kedua retail ini.
4.2
Saran-saran
1.PT Sumber Alfaria Trijaya perlu melakukan strategi
pemasaran lokal dan global dengan baik. Dengan cara meningkatkan jumlah gerai
yang dimiliki
2.Pelayanan Alfamart perlu ditingkatkan . Jika konsumen
merasa kebingungan,meminta bantuan atau bertanya tentang suatu produk maka
karyawan harus tanggap menerangkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
3.Karyawan dituntut mempunyai product knowledge yang baik
agar konsumen merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
4.Pada gerai Alfamart yang ada di Filiphina perlu kajian
ulang lagi terhadap kondisi perekonomian yang ada di negara tersebut , agar
bisnis ini tetap berjalan dan bertahan di negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan Nasional ,2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Rahenald,
Kasali, 1998, Membidik Pasar Indonesi, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Rangkuti,
Freddy, dalam JURNAL EKONOMI PERUSAHAAN, Volume 3 no.2, Edisi Oktober
1996, diterbitkan oleh STIE IBII.


Komentar
Posting Komentar